04 Januari 2013

SEKILAS TENTANG PEKERJAAN SOSIAL MEDIS



BAB II
Sekilas Pentang Pekerjaan Sosial Dibidang Kesehatan (Medis)

Saya akan mencoba menguraiakan sekilah tentang pekerjaan sosial di bidang kesehatan (medis) dari beberapa sumber yang saya baca dan hasil pemahaman dan pengetahuan saya sendiri. Adapun kilasanya sebagai berikut :
1.                  Sejarah pekerjaan sosial dibidang kesehatan (medis)
Pada awal mulanya, di Inggris pada tahun 1890, peksos medis mulai dipekerjakan di rumah sakit swasta, baru kemudian menyusul di rumah sakit pemerintah. Sedangkan di Amerika Serikat, peksos medis mula-mula dipraktekkan di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston pada tahun 1905 atas permintaan dan di bawah asuhan Dr. Cabot. Hal ini karena Dr. Cabot menyadari bahwa situasi sosial pasien dapat mempengaruhi proses penyembuhan.
Tugas seorang peksos medis ini, pada awalnya memang dipandang untuk menangani permasalahan seputar masalah ekonomi. Tugas-tugas pokoknya misalnya :
a) menyaring pasien-pasien yang berhak dibebaskan dari biaya perawatan
b) menyelesaikan masalah ekonomi
c) mengurus administrasi. Lebih lanjut lagi, seorang peksos medis dianggap sebagai profesi yang dapat membantu rumah sakit untuk memperoreh bayaran dari sang pasien yang sebenarnya cukup mampu, namun terkadang mengatakan dirinya miskin.
Nah, barulah setelah Perang Dunia I, para peksos medis mulai dipercayai banyak tugas. Pada waktu itu, seorang peksos medis Dr. Henry Richardson mengatakan bahwa,”Peksos medis mempunyai tujuan jangka pendek menghilangkan tekanan-tekanan dari dalam maupun dari luar pasien.  Tujuan akhirnya adalah membantu pasien menggunakan kemampuan-kemampuannya untuk mencari dan mempergunakan perawatan medis untuk mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi lebih lanjut, dan untuk mempertahankan kesehatannya”. (Soetarso dalam Mary Johnston, 1989)
Beberapa tahun selanjutnya, seorang tokoh peksos medis dari Amerika Serikat Miss Eleanor Cockerill mengatakan bahwa,”Fokus dari peranan seorang peksos medis adalah pada faktor-faktor sosial yang menyebabkan pasien menjadi sakit, masalah-masalah sosial yang ditimbulkan oleh penyakitnya, dan juga hambatan-hambatan yang mungkin mengurangi kemampuannya untuk mempergunakan apa yang diberikan oleh ilmu kedokteran”. (Soetarso dalam Mary Johnston, 1989)
Ada pendapat lain lagi, yakni dari Minna Field, seorang tokoh peksos medis, mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya dengan penderita penyakit kronis, ia menganggap bahwa tugas seorang peksos medis tidak bisa dibatasi dengan tembok rumah sakit. Dia menekankan bahwa usaha sosial tidak bisa dipisahkan dari keseluruhan usaha pengobatan dan pentingnya antara hubungan pasien dengan keluarga beserta masyarakat.
penanggung jawab pelayanan kesehatan di RS masa itu merasa perlu memberikan pendidikan keterampilan khusus yang berkaitan dengan pendekatan dan teknik untuk memahami permasalahan pasien sampai kepada tindakan yang diperlukan dalam upaya memberi pertolongan kepada pasien dan keluarganya.
Pekerjaan sosial medis mulai berkembang di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat
Tahun 1780 di AS mulai diberlakukan pendidikan bagi setiap orang yang berminat bekerja dalam memberikan pelayanan sosial dan bantuan bagi para pasien di rumah sakit.
Sejak pendidikan formal terhadap para almoner diberikan maka para almoner berganti nama menjadi “case worker”, dan pelayanan yang diberikan juga dalam setting-setting di luar rumah sakit terutama dalam penanganan kemiskinan di masyarakat.
Perkembangan selanjutnya profesi case worker semakin berkembang dan kemudian dikenal dengan profesi social worker (pekerja sosial).
Tahun 1890 di Inggris RS swasta mulai mempergunakan PSM, dan kemudian RS pemerintah menyusul
Tahun 1895 seorang pekerja sosial dari The London Charity Organization Society telah ditempatkan pada The Royal Free Hospital.
Selanjutnya pada tahun 1905 di Amerika Serikat,  Dr.  Richard Cabot (seorang dokter yang tertarik dengan keterkaitan antara penyakit dengan kemiskinan) memperkerjakan pekerja sosial medis pada  The Massachusetts General Hospital.
Pekerja sosial yang dipekerjakan tersebut bernama Ida Cannon  pada  awalnya bekerja sebagai visiting nurse di daerah kumuh (slum areas) sepanjang sungai Misissippi di St Paul, Minnesota. Setelah mendapat inspirasi dari Jane Addams (seorang pekerja sosial yang bekerja pada setting perumahan). Ida Cannon akhirnya mau belajar ke Boston School of social Work.

Dr Boston Ida Cannon bertemu dengan Dr. Richad Cabot, dan akhirnya dipekerjakan menjadi pekerja sosial medis di rumah sakit umum Massachusetts. Sejak saat itu perkembangan pekerjaan sosial medis semakin pesat dan diakui oleh Asosiasi Rumah Sakit Amerika (The American Hospital Association) dan WHO (World Health Organization).
Dr. Richard Cabot melihat bahwa efektivitas pengobatan lebih meningkat bila melibatkan pekerja sosial, karena mereka dapat menolong pasien yang memiliki masalah individual dan keluarga.
Kebutuhan akan pelayanan sosial dari para pekerja sosial medis di bidang kesehatan, semakin dapat diterima masyarakat luas, terutama di negara-negara maju. Karna didorong oleh kesadaran masyarakat bahwa permasalahan penyakit dan kesehatan manusia bukan hanya menyangkut aspek biofisik Tetapi menyangkut aspek penting lainnya termasuk ekonomi, sosial dan emosional. Berbagai penemuan menunjukkan bahwa proses biofisik manusia mempunyai korelasi dengan kondisi sosial-psikologis manusia, faktor sosial ekonomi dan faktor budaya masyarakat
Pada negara sedang berkembang seperti di Indonesa, pekerjaan sosial di bidang kesehatan menjadi sangat dibutuhkan karena permasalahan kesehatan umumnya terkait dengan faktor-faktor sosial, emosional, ekonomi dan budaya .Realitas tersebut menuntut peran aktif profesi peksos agar dapat memberikan kontribusi seperti yang diharapkan yakni dapat melakukan intervensi terhadap permasalahan sosial dan emosional pasien dan keluarganya.

2.                  Pengertian pekerjaan sosial di bidang kesehatan (medis)
Walter A. Friedlander bahwa pekerjaan sosial medis adalah “pelayanan yang bercirikan pada bantuan sosial dan emosional yang mempengaruhi pasien dalam hubungannya dengan penyakit dan penyembuhannya.
 “Medical social work  : the social work practice that occurs in hospital and others health care setting to facilitate good health, prevent illness, and aid physically patients and their families to resolve the social and psychological problems related to the illness. “
Rex A. Skidmore dan Trackery (1994 : 146)
“Pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan sebagai praktik kerjasama pekerja sosial dalam bidang kesehatan dan dalam program-program pelayanan kesehatan masyarakat. Praktik pekerjaan sosial dalam bidang pelayanan kesehatan mengarah pada penyakit yang disebabkan atau berhubungan dengan tekanan-tekanan sosial yang mengakibatkan kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan fungsi relasi-relasi sosial.“
Istilah pekerjaan sosial medis pada perkembangan lebih lanjut diganti dengan istilah pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan (Social Work in Health Care).
Istilah pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan dianggap lebih fleksibel dan lebih luas dibanding dengan istilah Pekerjaan sosial medis  yang hanya berkonotasi penyembuhan (Medicine).
Pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan  meliputi : pekerjaan sosial di rumah sakit (Social Work in Hospital), Pekerjaan sosial  dalam keluarga (Social Work in Family) dan pekerjaan sosial  dalam kesehatan masyarakat (Social Work in Public Health).
             
Lima unsur pokok dalam definisi pekerjaan sosial medis
·         Pekerjaan sosial medis merupakan praktik pekerjaan  sosial dalam intervensi penyembuhan terhadap penyakit pasien sesuai dengan domain pekerjaan sosial.
·         Setting pekerjaan sosial medis di rumah sakit maupun di tempat-tempat pelayanan kesehatan yang lain.
·         Intervensinya diarahkan untuk memberikan  fasilitas pelayanan, mencegah penyakit dan memberikan bantuan.
·         Sasarannya adalah pasien dan keluarga.
·         Tujuannya untuk memecahkan masalah sosial dan psikologis yang berkaitan dengan penyakit.
3.                  Tuajan pekerjaan sosial medis
Henry Richardson, PSM (Pekerja sosial medis) mempunyai tujuan jangka pendek menghilankan tekanan-tekanan baik dari dalam maupun dari luar diri pasien.
            Tujuan akhir membantu pasien menggunakan kemampuan-kemampuannya untuk mencari dan mempergunakan perawatan medis,
·                     untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut .
maksudnya apa dengan dengan adanya pekerjaan sosial medis pasien dapan di bantu tentang hal-hal yang berkaitan penyakitnya agar tidak terjadi kompilikasi atau timbulnya penyakit lain 
·                     untuk mempertahankan kesehatannya.
Maksudnya pekerja sosial medis harus mampu memberikan harapan dalam artian mengembalikan kepercayaan diri pasien bahwa penyakitnya ini dapat terobati dan dia akan segera sembuh.

4.      Fokus pekerjaan sosial medis
Eleanor Cockerill , fokus dari peranan peksos medis ialah pada faktor-faktor sosial yang menyebabkan pasien menjadi sakit, masalah-masalah sosial yang ditimbulkan oleh penyakitnya, dan juga hambatan-hambatan yg mungkin mengurangi kemampuannya untuk menggunakan pelayanan medis
5.      Tugas pekerjaan sosial medis
Minna Field, tugas peksos medis tidak hanya dibatasi oleh tembok rumah sakit, usaha penyembuhan berkaitan dgn keseluruhan usaha pengobatan dan pentingnya hubungan pasien dengan keluarga beserta masyarakat.
Tugas seorang peksos medis ini, pada awalnya memang dipandang untuk menangani permasalahan seputar masalah ekonomi. Tugas-tugas pokoknya misalnya :
a) menyaring pasien-pasien yang berhak dibebaskan dari biaya perawatan
b) menyelesaikan masalah ekonomi
c) mengurus administrasi. Lebih lanjut lagi, seorang peksos medis dianggap sebagai profesi yang dapat membantu rumah sakit untuk memperoreh bayaran dari sang pasien yang sebenarnya cukup mampu, namun terkadang mengatakan dirinya miskin
6.                  Tujuan Pekerjaan Sosial Medis
Meningkatkan dan memperbaiki kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah-masalah sosial emosional yang berhubungan dengan sakit dan penyakit yang dideritanya, baik bagi pasien maupun keluarganya, Menghubungkan/mengkaitkan pasien dengan sistem sumber, dan meningkatkan efektivitas pelayanan berbagai sistem sumber pelayanan kesehatan serta memberikan sumbangan bagi perubahan kebijakan di bidang kesehatan.
FUNGSI POKOK, TUJUAN  DAN PERAN PEKERJA SOSIAL MEDIS
Dalam menjalan perannya, pekerja sosial medis mempunyai fungsi pokok dan tujuan pekerja sosial medis, antara lain sebagai berikut:
1.      Memberi bantuan dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah emosional dan sosial seorang pasien yang timbul sebagai akibat penyakit yang dideritanya.
2.      Membina hubungan kekeluargaan yang baik.
3.      Memperlancar hubungan  antara rumah sakit, penderita dan keluarga.
4.      Membantu proses penyesuaian diri pasien dengan masyarakat dan sebaliknya.
5.      Memantapkan pemahaman staf rumah sakit tentang pekerjaan social dan berusaha mengintegrasikan bagian pekerjaan social secara integral dalam tim rumah sakit.
6.      Melibatkan diri dalam aksi masyarakat.
Tujuan pekerja sosial dibidang kesehatan :
1.      Meningkatkan dan memperbaiki kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah-masalah sosial emosional yang berhubungan dengan sakit dan penyakit yang dideritanya, baik bagi pasien maupun keluarganya.
2.      Menghubungkan/mengkaitkan pasien dengan sistem sumber.
3.      Meningkatkan efektivitas pelayanan berbagai sistem sumber pelayanan kesehatan.
4.      Memanusiawikan kebijakan yang berkaitan dengan sistem pelayanan kesehatan.
5.      Memberikan sumbangan bagi perubahan kebijakan dibidang kesehatan.
Adapun peran pekerja sosial medis di Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
1.      Pembimbing perseorangan dan kelompok
-   Membantu seorang klien menyelesaikan persoalan karena tidak dapat menerima keterbatasan yang disebabkan oleh penyakitnya.
-   Penderita bersama keluarga dibantu memuat rencana pemulangan.
2.      Pendorong
-    Klien dibantu mengemukakan persoalan yang dihadapinya.
- Pekerja sosial membantu klien menemukan beberapa alternatif penyelesaian masalah.
3.      Penghubung
- Pekerja sosial meningkatkan pemahaman staf lain tentang kapan sebaiknya dia diajak membantu penderita, misalnya penderita yang sering menangis, tidak pernah membeli obat, atau tidak dikunjungi.
- Pekerja sosial menjelaskan prosedur Rumah Sakit kepada keluarga pasien.
- Pekerja sosial merujuk pasien ke lembaga di luar Rumah Sakit.
4.      Konsultan
- Pekerja sosial memberi informasi ke lembaga di luar Rumah Sakit.
- Pekerja sosial memberi nasehat kepada karyawan Rumah Sakit sehubungan dengan masalah pribadi pasiennya.
5.      Pendidik
- Pekerja sosial membimbing praktek calon pekerja sosial.
- Pekerja sosial memberi kuliah dalam kursus perawat.

7.                  Asumsi-asumsi Yang Mendasari Pratek Pekerjaan Sosial Dalam Bidang Kesehatan
Asumsi asumsi menurut Brach & Spech.
1.      Status kesehatan masyarakat, pola-pola penyakit dan reaksi orang terhadap penyakit, sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya dan ekonomi masyarakat setempat.
2.      Sakit dan penyakit sangat berkaitan erat dengan perilaku manusia.
3.      Akses orang terhadap sumber pelayanan kesehatan merupakan masalah yang endemik.
4.      Penanganan medis yang dilakukan oleh dokter saja sering tidak komprehensif dan tuntas.
5.      Penanganan medis yang dilakukan secara inter disipliner, seringkali menunjukkan hasil yang lebih efektif.

8.      Isu- isu Sistem Pelayanan Kesehatan
Isu Umum Yang terjadi Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan menurut Brach and Spech
·         Permasalahan efisiensi manajemen program pelayanan kesehatan.
·         Pemberian pelayanan kesehatan tidak komprehensif dan kurang  terkoordinasi dengan baik.
·         Distribusi ahli kesehatan dan tenaga pemberi pelayanan kesehatan lain yang tidak seimbang antara desa dan kota.
·         Proses perencanaan pelayanan kesehatan kurang dilakukan dalam koordinasi yang lebih baik dengan pelayanan-pelayanan sosial dalam tingkat komunitas.
·         Keterlibatan konsumen dalam pemberian pelayanan belum dapat dicapai.

Isu umum yang terjadi di Indonesia
·         Peningkatan tuntutan kebutuhan akan pelayanan kesehatan jauh melebihi kemampuan sistem pelayanan kesehatan
·         Ketidaktahuan masyarakat tentang cara pemeliharaan kesehatan
·         Ketidaktahuan tentang sumber pelayanan
·         Ketidakmampuan masyarakat dalam menjangkau sumber pelayanan dan pemenuhan fisik/kesehatan (biaya perawatan)
·         Masalah relasi interpersonal pasien, pemberi pelayanan kesehatan dan keluarga
·         Responsivitas masih rendah thdp kebutuhan pasien/masyarakat termasuk berbagai perubahan pola penyakit.Gaya hidup yang membahayakan masyarakat
·         Kecemasan yang dialami pasien dan keluarga dalam proses penyembuhan
·         Sistem nilai masyarakat yg kurang mendukung kesehatan
·         Kepedulian dan tingkat partisipasi masyarakat yang kurang

9.      Karakteristik Ilmu & Keterampilan Pekerja Sosial Medis
Pengetahuan
·         Pengetahuan Pekerjaan Sosial Umum
a)      Kebijakan & Pelayanan-Pelayanan Kesejahteraan Sosial
b)      Pengetahuan tentang Tinhkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial
c)      Metoda-Metoda & Teknik-Teknik Pekerjaan Sosial
·         Pengetahuan tentang Praktek Khusus
a)      Pengetahuan tentang Penyakit & Sebab Akibatnya
b)      Hubungan antara faktor-faktor pendukung penyakit dengan penyakit itu sendiri
c)      Dampak-dampak Sosial & Psikologis Penyakit Terhadap Pasien, Keluarga & Interelasi dalam Keluarga
d)     Pengetahuan tentang Penerapan & Adaptasi Konsep-konsep, Prinsip-prinsip & ide-de pekerjaan sosial terhadap kebutuhan-kebutuhan khusus rumah sakit & program-program kesehatan masyarakat.
BAB III
Kesimpulan Dan Saran

A.    Kesimpulan.
Kesimpulan dari keseluruh pembahasan dia atas yaitu :
1.      Pekerjaan sosial dalam bidang kesehatan (medis) dalam sejarah selal berkembang baik dari mulai munculnya di Inggris ataupun Amerika Serikat semuanya berwal dari pemiiran bahwa penyakit tidak saja di sebabkan oleh faktor sifik semata melainkan juga dari aspek sosial budaya.
2.      Pengertian pekerjaan sosial dibidang kesehatan tidak dapat terlepas dari lima aspek ini yaitu:
·         Pengertian pekerjaan sosial dibidang kesehatan (medis) Pekerjaan sosial medis merupakan praktik pekerjaan  sosial dalam intervensi penyembuhan terhadap penyakit pasien sesuai dengan domain pekerjaan sosial.
·         Setting pekerjaan sosial medis di rumah sakit maupun di tempat-tempat pelayanan kesehatan yang lain.
·         Intervensinya diarahkan untuk memberikan  fasilitas pelayanan, mencegah penyakit dan memberikan bantuan.
·         Sasarannya adalah pasien dan keluarga.
3.      Tujuan akhir membantu pasien menggunakan kemampuan-kemampuannya untuk mencari dan mempergunakan perawatan medis, untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut ,untuk mempertahankan kesehatannya.
4.      Fokus pekerjaan sosial dalam bidang kesehatan (medis) yaitu pada masalah sosialnya sehingga dapat mempengaruhi kondisi kesehtan (penyakit)
5.      Tugas seorang pekerjaan sosial dalam bidang kesehatan (medis), pada awalnya memang dipandang untuk menangani permasalahan seputar masalah ekonomi. menyaring pasien-pasien yang berhak dibebaskan dari biaya perawatan, menyelesaikan masalah ekonomi, mengurus administrasi.

6.      Tujuan Pekerjaan Sosial dalam bidang kesehatan  (Medis) yaitu Meningkatkan dan memperbaiki kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah-masalah sosial emosional yang berhubungan dengan sakit dan penyakit yang dideritanya, baik bagi pasien maupun keluarganya, Menghubungkan/mengkaitkan pasien dengan sistem sumber, dan meningkatkan efektivitas pelayanan berbagai sistem sumber pelayanan kesehatan serta memberikan sumbangan bagi perubahan kebijakan di bidang kesehatan

7.      Asumsi-asumsi Yang Mendasari Pratek Pekerjaan Sosial Dalam Bidang Kesehatan yaitu Status kesehatan masyarakat, pola-pola penyakit dan reaksi orang terhadap penyakit, sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya dan ekonomi masyarakat setempat,Sakit dan penyakit sangat berkaitan erat dengan perilaku manusia, Akses orang terhadap sumber pelayanan kesehatan merupakan masalah yang endemic, Penanganan medis yang dilakukan oleh dokter saja sering tidak komprehensif dan tuntas, Penanganan medis yang dilakukan secara inter disipliner, seringkali menunjukkan hasil yang lebih efektif.
Karakteristik Ilmu & Keterampilan Pekerja Sosial Medis
Pengetahuan  
·      Pengetahuan Pekerjaan Sosial Umum
1.      Kebijakan & Pelayanan-Pelayanan Kesejahteraan Sosial
2.      Pengetahuan tentang Tinhkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial
3.      Metoda-Metoda & Teknik-Teknik Pekerjaan Sosial

·         Pengetahuan tentang Praktek Khusus
1.      Pengetahuan tentang Penyakit & Sebab Akibatnya
2.      Hubungan antara faktor-faktor pendukung penyakit dengan penyakit itu sendiri
3.      Dampak-dampak Sosial & Psikologis Penyakit Terhadap Pasien, Keluarga & Interelasi dalam Keluarga
4.      Pengetahuan tentang Penerapan & Adaptasi Konsep-konsep, Prinsip-prinsip & ide-de pekerjaan sosial terhadap kebutuhan-kebutuhan khusus rumah sakit & program-program kesehatan masyarakat.

B.     Saran.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyarankan agar membaca dan mempelajari makalah yang kami susun karana makalah ini mengandung banayak ilmu tentang pekerjaan sosial di bidang kesehatan (medis).








BAB IV
Daftar pustaka

Johnston, Mary. 1988. Relasi Dinamis antara Pekerja Sosial dengan Klien dalam Setting Rumah Sakit. Surakarta.
Materi perkulihan peksos medis pertemuan ke 1