Sehat, sakit, dan penyakit
• Kesehatan bukan hanya bebas dari penyakit, melainkan mencakup kesejahteraan fisik, mental, sosial dan spiritual (WHO)
• Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU. No 23 Tahun 1992).
• Sehat berarti mampu berfungsi secara maksimal dalam memainkan semua peran dan hubungan antar manusia Johnston, (1988).
• Sebaliknya, sakit merupakan keadaan yang dianggap mengganggu atau tidak mengenakan secara badani, atau mengganggu emosional/psikologis, atau sosial.
• Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang atau mahluk hidup terganggu (dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau pengganggu lain). Misal penyakit kulit yaitu penyakit yang merusakan kulit, seperti kudis, kurap, dll.
• Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kesehatan yang dilakukan pemerintah dan atau masyarakat.
• Kesehatan masyarakat meliputi keadaan kesehatan suatu masayarakat serta upaya-upaya untuk mencegah penyakit, atau memelihara, melindungi dan meningkat-kan kesehatan masyarakat melalui pengorganisasian masyarakat.
INDIKATOR KESEHATAN MASYARAKAT
• Angka kesakitan
(Misaal ispa, diare, penyakit menular)
• Angka Kematian Kasar
• Angka kematian berdasarkan kelompok umur
• Angka kematian bayi
• Angka lahir mati
• Angka Kematian Ibu
• Angka harapan Hidup
• Angka Gizi buruk
• Statistik pemanfaatan pelayanan kesehatan
• Keadaan sanitasi lingkungan, seperti :
perumahan (angka rumah tidak sehat/tidak layak huni), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air limbah, dan jamban/pembuangan kotoran manusia.
• Pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan gizi.
• Partisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan masyarakatnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SAKIT ATAU SEHAT
• Fisik atau bio-medis (seperti : bakteri, virus, protozoa, jamur, luka, disfungsi sel, atau berbagai gangguan sirkulasi, kekebalan terhadap penyakit)
• Perilaku :
1) Reaksi terhadap sakit dan penyakit
a) sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan : misalnya makan makanan yang bergizi, olah raga.
b) sehubungan dengan pencegahan penyakit, misal : mencegah gigitan nyamuk, dll termasuk
perilaku tidak menularkan penyakit.
c) sehubungan dengan upaya penyembuhan.
Reaksi psikososial terhadap penyakit menurut :
Elizabeth Kubler Ross :
1) tahap penolakan (denial),
2) sikap marah dan gelisah (rage and anger),
3) tawar-menawar (bargaining),
4) depresi dan penerimaan (acceptance).
De Vaul dan Zisook :
1) periode terkejut, tidak percaya dan penolakan
(shock, disbelief and denial),
2) tahap mengalami somatik akut, ketidaknyamanan
emosi, & penarikan diri secara sosial (acute somatic,
emotional uncomfortable and social withdrawal)
3) periode puncak restitusi (restitution).
2) Perilaku terhadap sistem pelayanan (persepsi, sikap
dan penggunaan fasilitas, petugas dan obat-obatan).
3) Perilaku terhadap makanan (pengetahuan, persepsi,
sikap, dan praktek konsumsi makanan).
4) Perilaku terhadap lingkungan kesehatan,
antara lain sehubungan dengan :
a) air bersih
b) pembuangan air kotor
c) pembuangan limbah
d) rumah sehat
e) pembersihan sarang-sarang nyamuk (vektor)
Becker (dalam Soekidjo Notoatmodjo, 1996) mengklasi-
fikasikan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan :
1) Perilaku kesehatan (health behavior), yaitu perilaku
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.
2) Perilaku sakit (illness behavior), yaitu perilaku untuk
mengidentifikasi penyakit, penyebabnya, serta usaha
untuk mencegahnya.
3) Perilaku peran sakit (the sick role behavioral) yaitu
perilaku untuk memperoleh kesembuhan.
Perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dan dari luar individu
Faktor dari dalam, misalnya :susunan syaraf pusat, kecerdasan, pengetahuan, keyakinan, motivasi, emosi.
Faktor dari luar, misalnya :
proses belajar, sosialisasi, masalah relasi sosial, sosial-ekonomi, nilai budaya, lingkungan fisik (iklim dll).
• Lingkungan (fisik, sosekbud) & pelayanan kesehatan.
Infeksi Menular Seksual (IMS)
¢ Infeksi yang penularannya terutama melalui hubungan seksual
¢ Angka kejadian IMS terus meningkat
¢ Tetap merupakan penyakit yg sulit ditanggulangi
Data Kunjungan IMS & HIV Klinik Mawar
¢ Sepanjang tahun 2010
IMS : 1454
HIV : 1858
Kasus + : 61
Dampak dari IMS
¢ Kematian
¢ Kanker
¢ Kehamilan Ektopik
¢ Kemandulan
¢ Nyeri Panggul Kronis
¢ Infeksi pada Bayi
¢ Kebutaan
Infeksi Menular Seksual
¢ Gonore
¢ Sifilis
¢ Kutil Kelamin
¢ Herpes Genital
¢ HIV-AIDS
GONORE
¢ Penyebab: Bakteri Gonore
¢ Timbul Gejala: 1-5 hari kemudian
¢ Gejala:
Cairan kelamin kental, putih atau kuning, kdg kehijauan
Wanita: sering tdk bergejala
gonore
KUTIL KELAMIN
¢ Penyebab: Virus HPV
¢ Timbul Gejala: 2-3 bln kemudian
¢ Gejala:
Benjolan datar atau spt jengger ayam
Wanita: kanker leher rahim
KUTIL KELAMIN
HERPES GENITALIS
¢ Penyebab: Virus Herpes
¢ Timbul Gejala: 2-10 hari kemudian, bisa stlh 3 mgg
¢ Gejala:
Lepuh-lepuh kecil bergerombol, sangat nyeri
HERPES GENITALIS
HERPES GENITALIS
HIV – AIDS
¢ Penyebab: Virus HIV
¢ Timbul Gejala: Bertahun-tahun kemudian (±10 tahun)
¢ Gejala:
Sangat bervariasi, awal: spt flu
Sebagian besar meninggal krn TBC
Pengobatan seumur hidup
HIV – AIDS
KESIMPULAN
Kesimpulan
¢ Gunakan KONDOM
¢ Periksakan kesehatan secara berkala
¢ Mengobati sendiri cukup berbahaya
¢ Tuntas pengobatan à komplikasi penyakit berbahaya
terimakasih bu isinya membantu saya dalam mempelajari kembali ilmu peksos medis ysng pernah saya terima di bangku kuliah
BalasHapusterimakasih bu isinya membantu saya dalam mempelajari kembali ilmu peksos medis ysng pernah saya terima di bangku kuliah di stks 18 th yang lalu ..sepertinya, mana teman teman se angkatanku masuk tahun 1991--lulus 1996 /stks ku tercinta
BalasHapusmaaf sy laki2 bukan ibu2 n cuman mahasiswa aja
BalasHapus