15 Desember 2010

penelitian sosial


Pengertian Penelitian (research)

Ada beberapa pengertian atau definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian penelitian, antara lain sebagai berikut:

Menurut Soerjono Soekanto
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi (rancangan).
 
Menurut Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
 
M
enurut Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip- prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
Pengertian Penelitian Sosial

Menurut Soerjono Soekanto (1986) penelitian sosial adalah pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta sosial untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul dalam gejala yang bersangkutan.

Penelitian dalam ilmu sosial menurut  Nasir (1999) dapat disebut sebagai suatu proses yang terus-menerus, kritis, terorganisasi untuk mengadakan analisis dan mememberikan interpretasi terhadap fenomena sosial yang memiliki hubungan saling mengait.
Karakteristik dan Ciri Penelitian Kesejahteraan  Sosial

Ciri merupakan tanda-tanda khas yang membedakan sesuatu dengan yang lain. Ciri penelitian sosial merupakan tanda khas yang membedakan penelitian sosial dengan penelitian alam.
 
Secara umum ciri-ciri penelitian dapat dilihat pandangan dari Kadir dan Dirdjosisworo. Menurut Kadir (2009) unsur-unsur penting dalam penelitian sosial adalah sebagai berikut:
- memiliki pemikiran, yaitu kegiatan intelektual;
- memiliki interpretasi, yaitu mencari makna yang hakiki;
- memiliki objek/sasaran, yaitu segala fakta dan gejala;
- memiliki metode, yaitu dengan cara refleksi, metodis, sistematis; dan
- memiliki tujuan, yaitu penelitian sosial untuk kebahagiaan masyarakat
Macam-macam Penelitian Sosial
1.      Dilihat dari tujuannya, penelitian sosial dibedakan menjadi lima macam yaitu:

a. Penelitian Eksploratif (Explorative Research)
b. Penelitian Deskriptif
c. Penelitian Eksplanatif
d. Penelitian Verifikatif (Verificative Research)
e. Penelitian Pengembangan (Development Research)
2.      Apabila kita melihat dari sudut pendekatan yang digunakan, penelitian sosial dibedakan menjadi lima macam, yaitu:

a. Penelitian Survei
b. Penelitian Expost Facto
c. Penelitian Eksperimen
d. Penelitian Kualitatif
e. Content Analysis

Manfaat Penelitian Sosial

Menurut Siti Partini (sebagaimana dikutip Arif Rohman : 2002) secara umum penelitian sosial memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut :

a. Penjajakan (eksploratif), yaitu berguna untuk mencari cara-cara kemungkinan terbaik dalam memecahkan problem sosial, sehingga sifatnya masih mencoba dan terbuka.
b. Deskriptif, yaitu berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu.
c. Eksplanatori, yaitu berguna untuk menjelaskan sebabsebab yang melatarbelakangi suatu keadaan sosial tertentu.
d. Evaluatif, yaitu berguna untuk mengetahui seberapa jauh tercapainya tujuan yang ditetapkan pada awal program.
e. Prediktif, yaitu penelitian sosial berguna untuk meramalkan kejadian atau fenomena sosial yang akan terjadi.

ADMINISTRASI SOSIAL

ISTILAH ADMINISTRASI
ž  Administrasi (secara etimologis) berasal dari kata Latin “ad+ministrare = melayani, membantu, memenuhi.
ž  Terbentuk kata benda “administratio” dan kata sifat “administrativus”, masuk ke dlm bhs Inggris “administration”, diterjemahkan dlm bhs Indonesia “administrasi”.
ž  Dikenal pula istilah bhs Belanda “adminitratie” mengandung pengertian sempit yaitu kegiatan ketatausahaan.
PENGERTIAN ADMINISTRASI
ž  Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan keputusan yang telah diambil dan pelaksanaannya dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (P. Siagian).
ž  Administrasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan suatu usaha (pemerintah) agar tujuan tercapai (J. Wayong).
ž  Dari pengertian di atas, kegiatan administrasi tdk hanya terbatas pada kegiatan ketatausahaan, ttp meliputi seluruh rangkaian kegiatan pengendalian usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama.
PENGERTIAN ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL
ž  John C. Kidneigh (1950), adm kesj sosial adalah proses mentransformasikan kebijakan sosial ke dalam pelayanan-pelayanan sosial melalui dua cara : 1) mentranformasikan kebijakan ke dalam pelayanan sosial kongkrit, 2) menggunakan pengalaman dlm merekomendasikan perubahan kebijakan.
ž  Arthur Dunham, adm kesej sosial sbg proses pemberian dukungan dan fasilitas thd kegiatan yg diperlukan dlm pemberian pelayanan secara langsung oleh suatu lembaga sosial. Kegiatan adm dimulai dari penentuan fungsi dan kebijakan serta kepemimpinan eksekutif sampai pada pekerjaan-pekerjaan rutin.
ž  Rex A. Skidmore, adm kesj sosial suatu tindakan staf yang menggunakan proses2 sosial ut menstranspormasikan kebijakan sosial lembaga ke dalam pemberian pelayanan sosial.
ž  Kodney, adm kesj sosial adalah suatu proses ut memobilisasi sumber-sumber lembaga, manusia dan materi ut mencapai tujuan yg telah ditentukan sebelumnya.
ž  Harleigh Trecker, mengintepretasikan adm kesj sosial suatu proses bekerja dg orang2 dg cara mengarahkan dan menghubungkan energi mereka, shg mereka mampu menggunakan atau memanfaatkan sumber2 yg tersedia ut mencapai tujuan pelayanan dan program pelayanan yg dibutuhkan masy.
ž  Selanjutnya Trecker merumuskan prinsip2 adm kesj sosial yg ditulis para ahli sbb:
ž  Adm suatu proses dinamis dan terus menerus.
ž  Proses dilaksanakan ut menyelesaikan atau mencapai tujuan umum.
ž  Sumber2 manusia dan materi dimanfaatkan shg tujuan umum dicapai.
ž  Koord dan kerjasama adalah alat atau cara shg sumber manusia dan materi dpt dimanfaatkan.
ž  Scr implisit dlm berbagai definisi tdp unsur perencanaan, pengorganisasian, dan kepemimpinan.
ž  Kesimpulan, adm kesj sosial sbg tindakan dari staf/anggota yg memanfaatkan atau mentranformasikan kebijakan2 sosial ke dlm pelayanan2 sosial. Ini dilakukan oleh para eksekutif. Proses yg paling banyak digunakan, yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (commanding), koordinasi (coordination), kontrol (control) dan komunikasi (communication).
KARAKTERISTIK ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL
ž  Adm yg dilaksanakan di lembaga2 pelayanan sosial ditujukan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.
ž  Pelayanan2 yg diberikan lembaga sosial diklasifikasikan tiga kategori, yaitu: 1) perbaikan keberfungsian sosial yg terganggu, 2) penyediaan sumber2 sosial dan individual bagi keberfungsian sosial yg efektif, 3) pencegahan ketidakberfungsian sosial.
ž  Lembaga2 sosial scr khusus berbentuk suatu badan/lembaga yg umumnya mewakili kepentingan masyarakat.
ž  Terdapat ukuran, skup, struktur dan jenis program dari organisasi badan/lembaga sosial.
ž  Adm memiliki tanggung jawab ut mengkaitkan kegiatan internal lembaga dengan masyarakat.
ž  Terdapat keperluan yg terus menerus ut membuat pilihan2 tentang sumber2.
ž  Lembaga sosial perlu menghindari penggunaan jumlah yg tdk proporsional dari sumber2 yg dimiliki. Tanggung jawab utama ut menghasilkan, memelihara dan melindungi fungsi2 lembaga secara optimal berada pada tanggung jawab eksekutif.
ž  Pelayanan yg ditampilkan oleh lembaga sosial memiliki unsur pekerjaan sosial yg semakin besar.
Asumsi dasar administrasi pekerjaan social
ž  Menurut Tracker asumsi dasar administrator pekerjaan sosial, sbb:
1.       Memiliki pemahaman dan penerimaan serta komitmen yg mendalam thd nilai-nilai pekerjaan sosial.
2.       Memiliki pengetahuan yg banyak ttg pekerjaan sosial sbg suatu pelayanan profesional thd orang.
3.       Memiliki identifikasi yg kuat thd profesi pekerjaan sosial dan tujuan fundamental pekerjaan sosial
4.       Mengitegrasikan praktik pekerjaan sosial dg teori administrasi.
5.       Terlibat dlm menciptakan relasi kerja yg efektif dengan dan antar orang.
6.       Bertanggung jawab ut menjaga kualitas pelayanan yg diberikan.
Prinsip-prinsip dasar administrasi pekerjaan social
ž  Prinsip adalah aturan dasar/utama atau kebenaran yg berasal dari metoda yg diadopsi ut digunakan dlm tindakan/perbuatan.
Prinsip administrasi pekerjaan sosial adalah pernyataan umum yg digunakan oleh administrator ketika melaksanakan pekerjaannya. Pernyataan2 tsb merupakan gagasan terpisah, ttp saling terkait dan merupakan sebuah falsafah administrasi.
Pentingnya prinsip bagi administrator pekerjaan social
ž  Mengarahkan dlm bertindak dan berperilaku secara profesional.
ž  Mengarhkan dlm membuat pilihan2 dan keputusan tdk hanya dlm arti tehnis, ttp lebih didasari oleh keyakinan yg kuat ttg pekerjaan sosial, nilai2 yg mendasarinya dan tujuan yg akan dicapai di masy.
ž  Administrasi pekerjaan sosial diarahkan oleh prinsip bekerja secara terencana dan konsisten.
ž  Ketika dihadapkan pada situasi dimana terjadi pertentangan nilai, administrator membuat keputusan didasarkan apa yg terbaik bagi klien.
ž  Berguna ut menganalisis masalah, penentuan tujuan, pemilihan metoda, pelimpahan tanggung jawab, dan evaluasi hasil.

Prinsip dasar
  1. Prinsip nilai2 pekerjaan sosial. Administrator dan setiap orang pada lembaga pelayanan sosial bertanggung jawab menyediakan pelayanan yg diterima dan diarahkan oleh profesi pekerjaan sosial. Intinya adanya keyakinan akan harkat dan martabat klien ut berpartisipasi.
  2. Prinsip kebutuhan masy dan klien. Kebutuhan masy dan individu selalu menjadi dasar bagi keberadaan program2 dan lembaga pelayanan sosial. Memenuhi kebutuhan masy dan individu mrp tanggung jawab utamanya.
  3. Prinsip tujuan lembaga. Tujuan dari lembaga hrs dirumuskan, dinyatakan, dipahami dan digunakan secara jelas.
  4. Prinsip setting budaya. Budaya masy hrs dipahami sepanjang mempengaruhi cara mengekspresikan kebutuhan mereka. Adminsitrator hars memiliki pengetahuan ttg budaya masy.
  5. Prinsip relasi yg bertujuan. Relasi yg berdasarkan penerimaan, kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab bersama, dan partisipasi adalah dasar administrasi pekerjaan sosial yg demokratis.
  6. Prinsip totalitas lembaga. Lembaga hrs dipahami dlm totalitas dan keseluruhan.
  7. Prinsip tanggung jawab profesional. Administrator bertanggung jawab menyediakan pelayanan profesional yg berkualitas berdasarkan pada standar praktik profesional.
  8. Prinsip partisipasi. Kontribusi yg memadai dari anggota diupayakan dan digunakan oleh adminsitrator dg mencoba melibatkan orang dlm pembuatan keputusan lembaga dan pemecahan masalah.
  9. Prinsip komunikasi. Administrator bertanggung jawab ut menciptakan jalaur komunikasi yg menjamin bahwa komunikasi dilakukan secara terbuka dan digunakan sampai tingkat yg paling penuh.
  10. Prinsip kepemimpinan. Administrator hrs melaksanakan tanggung jawab pokok ut kepemimpinan lembaga dlm hal pencapaian tujuan dan penyediaan peleyanan profesional.
  11. Prinsip perencanaan. Administrator hrs melaksanakan kepemimpinan dlm proses perencanaan yg memungkinkan sebg individu2 merencanakan pekerjaan dlm kaitannya dg tugas lembaga secara keseluruhan.
  12. Prinsip organisasi. Pekerjaan dari banyak orang hrs diatur dan disusun secara terorganisir, shg tanggung jawab dan hubungan kerja dpt ditetapkan scr jelas.
  13. Prinsip pendelegasian. Pendelegasian kekuasaan dan tanggung jawab thd petugas profesional lain penting krn tdk seorang eksekutifpun mampu menampilkan semua tugas2 khusus yg hrs dilaksanakan.
  14. Prinsip koordinasi. Pekerjaan yg didelegasikan kpd orang banyak hrs dikoordinasikan scr tepat, shg memberikan kontribusi thd misi yg akan dicapai.
  15. Prinsip penggunaan sumber. Sumber uang, fasilitas dan personil hrs dilindungi, dipelihara dan digunakan scr hati2 guna menjaga kepercayaan dr masy.
  16. Prinsip perubahan. Administrator bertanggung jawab mengarahkan terjadinya perubahan yg diperlukan dan diputuskan scr demokratis.
  17. Prinsip evaluasi. Evaluasi proses dan hasil.
  18. Prinsip pertumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan anggota organisasi perlu ditingkatkan oleh administrator dg memberikan tugas2 menantang, supervisi yg bijaksana dan kesempatan belajar.
Pengetahuan administrator pekerjaan social
ž  Tujuan dan sumber-sumber lembaga
ž  Dinamika tingkah laku manusia
ž  Sumber-sumber masy khususnya sumber yg berkaitan dg lembaga
ž  Metoda-metoda pekerjaan sosial yg digunakan dlm lembaga
ž  Prinsip, proses, tehnik manajemen
ž  Asosiasi profesional pekerjaan sosial
ž  Teori organisasi
ž  Proses dan tehnik evaluasi.
Tanggung jawab administrator pekerjaan social
ž  Memberikan kepemimpinan thd urusan internal lembaga (perumusan kebijakan, pengembangan program, pegawai, evaluasi dan perencanaan jangka panjang)
ž  Memberikan kepemimpinan thd urusan eksternal lembaga.
Tugas-tugas administrator pekerjaan social
ž  Menentukan tujuan dan sasaran organisasi
ž  Merencanakan dan pengembangkan program
ž  Mendapatkan legitimasi, dukungan, dan sumber-sumber sosial
ž  Merancang struktur dan proses administrasi.
ž  Mengembangkan dan memelihara kemampuan staf
ž  Merencanakan alokasi dan kontrol sumber finansial
ž  Monitoring dan evaluasi program.
Tindakan administrator pekerjaan social
Menerima (accepting). Seorang administrator pekerjaan sosial menerima staf, klien, personil profesional, dan masy apa adanya. Dia hrs menghargai setiap orang sbg individu yg unik dg kelebihan dan keterbatasan, setiap orang berusaha menjadi yg terbaik.
  1. Memperhatikan (caring). Menebarkan kehangatan dan memberi anggota rasa memiliki. Tunjukkan tdk hanya dg kata2 ttp juga dg tindakan.
  2. Menciptakan (creating). Harus kreatif, gemar menjadi pionir/pembuat kebijakan yg inovatif yg akan memperbaiki pelayanan lembaga dan staf.
  3. Menciptakan demokrasi (democratizing). Menghargai pendapat dan nilai2 staf. Dia menyadari setiap anggota dpt memberikan kontribusinya ut kemajuan lembaga. Dia bukan sorang diktator/otokratis.
  4. Memberikan persetujuan (approving). Memahami bahwa setiap orang (staf/klien) mengharapkan persetujuan/pengakuan. Dia memberi pujian dan pengharagaan kepada anggota/staf klw memang layak scr tertulis atau langsung.
  5. Mempercayai ( trusting). Mempunyai kepercayaan yg implisit kepada stafnya. Dia menghargai pandangan/gagasan dr anggota, walaupun mungkin ada perbedaan antara gagasan dg apa yg mereka lakukan.
  6. Memelihara keseimbangan personal/pribadi. Hidup dlm lingkungan yg baik, mempunyai perhatian thd kesehatan fisik dan mental dan berusaha ut bersikap rilek. Berusaha menyimpan prustrasi dan masalahnya shg tdk dilampiaskan kepada stafnya. Dia suka berkreasi dan melakukan hal yg menyenangkan dn mampu mendapatkan energi yg baru

14 Desember 2010

SOCIAL GROUP WORK


SOCIAL GROUP WORK
DEFINISI
NASW
    SGW ADALAH SUATU PELAYANAN KEPAD KELOMPOK DIMANA TUJUAN UTAMANYA UNTUK MEMBANTU ANGGOTA-ANGGOTA KELOMPOK MEMPERBAIKI PENYESUAIAN SOSIAL  DAN MEMBANTU KELOMPOK MENCAPAI TUJUANNYA
GISELA KONOPKA
    SEBUAH PENDEKATAN YANG DENGAN LANGSUNG MENYADARKAN INDIVIDU MELALUI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA SAAT MENGHUBUNGKAN DENGAN KELOMPOKNYA DAN DIA BELAJAR MEMBERIKAN KONTRIBUSINYA KEPADA KELOMPOK

HARLEIGH B.TRECKER
     SUATU METODE DIMANA INDIVIDU2 YG TERIKAT DLM SATU KLP DIBANTU PEKSOS DGN BIMBINGAN DLM MENGIKUTI KEGIATAN KLP, SHG DG BIMBINGAN TSB INDIVIDU2 DPT BERGAUL DGN SESAMA ANGGOTA KLP DAN DPT MENGAMBIL MANFAAT DARI PENGALAMAN2 PERGAULAN SESUAI DGN KEBUTUHAN DAN KEMAMPUAN
ROBERT KLENK DAN ROBERT RYAN
     MERUPAKAN SUATU METODE PEKSOS UNTUK MEMPERBAIKI DAN MENINGKATKAN FUNGSI SOISAL INDIVIDU MELALUI PENGALANMAN2 KLP YG DISUSUN SECARA SADAR DAN BERTUJUAN
MARGARET E.HARTFORD
     METODA PEKSOS DIMANA PENGALAMAN2 KLP DIGUNAKAN SBG MEDIUM PRAKTEK UTAMA UTK TUJUAN MEMPENGARUHI KEBERFUNGSIAN SOSIAL ,PERTUMUBUHAN ,PERUBAHAN ANGGOTA KELOMPOK
JADI :
Social  Group Work adalah salah satu metode yang biasa digunakan Pekerja Sosial dalam proses pertolongan kesejahteraan sosial kepada klien, dimana menggunakan media dan pengalaman dalam kelompok untuk membantu klien dalam menemukan dan mencari solusi permasalahan yang dialaminya, agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.
TUJUAN
    1. PERBAIKAN, BILA ANGGOTA KLP MENGALAMI DISFUNGSI SOS DLM LINGKUNGAN MRK, MAKA PENGALAMAN KLP DPT DIJADIKAN PERBAIKAN
    2. PENCEGAHAN, BILA ANGGOTA KLP TERANCAM OLEH KERUSAKAN FUNGSI PERSONAL DAN SOSIAL , MAKA PENGALAMAN KLP DPT DIDAYAGUNAKAN UTK MEMPERTAHAN KAN SERTA MENINGKATKAN PELAKS FUNGSI SECARA BAIK
    3. PERTUMBUHAN SOSIAL SECARA NORMAL,PENGALAMAN KELOMPOK YG DIBIMBING PEKSOS MAMPU MEMBANTU MEMPERLANCAR PERTUMBUHAN SOSIAL SECARA NORMAL SERTA PELAKSANAAN FUNGSI2 SOSIAL SECARA LEBIH BAIK
    4. PENINGKATAN KEMAMPUAN KEPRIBADIAN,         PENGALAMAN KOLEKTIF YG SALING TUKAR MENUKAR PENGALAMAN DLM KELOMPOK
    5. PENINGKATAN TG JAWAB SOS DAN PARTISIPASI WARGA MASY
KAPASITAS MANUSIA YANG DAPAT DIKEMBANGKAN MELALUI SOCIAL GROUP WORK
Dengan menggunakan Social Group Work, ada beberapa kapasitas manusia (termasuk  klien di dalamnya), yang dapat dikembangkan, diantaranya :
v  Mengatasi frustrasi melalui cara yang sehat dan konstruktif.
v  Bekerja sama melalui tindakan-tindakan berpartisipasi di dalam    kelompok.
v  Membuat keputusan.
v  Perkembangan Pribadi.

BEBERAPA TEKNIK DALAM SOCIAL GROUP WORK
  1. Konfrontasi.
  2. Interpretasi.
  3. Atribusi.
  4. Reinforcement (Memberikan  Penguatan).
  5. Pemberian Model.

PRINSIP- RRINSIP DALAM SGW
PEKSOS MEMPENGARUHI PROSES SUATU SISTEM DG CARA :
  1. PENERIMAAN, MENERIMA ANGGOTA KLP APA ADANYA
  2. RELASI, MEMBANTU ANGGOTA KLP DLM BERHUBUNGAN DG ANGGOTA LAIN
  3. KESEMPATAN DAN DUKUNGAN, MEMNATU ANGGOTA DLM MENERIMA DIRINYA DAN ORANG LAIN
  4. BATASAN PERILAKU, MEMBANTU KLP/INDV DALAM MEMBATASI  PERILAKU YG MERUGIKAN
  5. MEMIMPIN, MEMIMPIN DLM PROSES DISKUSI
  6. MERINGANKAN, MENGHILANGKAN KETEGANGAN, KONFLIK,RASA BERSALAH DLL
  7. INTERPRETASI, MEMAHAMI FUNGSI AGEN DLM HUBUNGANNYA DENGAN TUGAS KELOMPOK
  8. OBSERVASI DAN EVALUASI
  9. PERENCANAAN DAN PERSIAPAN

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM SGW
ž  ADVOKASI
ž  MEDIATOR
ž  BROKER
ž  KONFERENSI

ASUMSI NILAI
KEYAKIAN AKAN MARTABAT MANUSIA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL SEMUA ORANG TERHADAP SESAMANYA , CINTA KASIH, PENGHARGAAN DAN PERHATIAN THD ORANG LAIN.
 KEYAKINAN BAHWA SETIAP ORANG MEMILIKI HAK YG SAMA DALAM MEMPEROLEH AKSES THD SUMBER YG DIBUTUHKAN DALAM MENGHADAPI RINTANGAN DAN MASALAH KEHIDUPANNYA
PERWUJUDAN NILAI DAPAT TERJADI JIKA ADA TANGGUNG JAWAB DR ANGGOTA KELOMPOK MAUPUN MASYARAKAT
ARTINYA, NILAI TIDAK HANYA BERKENAAN DENGAN INDIVIDU TETAPI JUGA NILAI TTG TANGGUNG JAWAB KELOMPOK DAN MASYARAKAT  



metode metode pekerjaan sosial (social case work)


SOCIAL CASE WORK
DEFINISI
}  HELLEN HARRIS PERLMAN
     SCW ADALAH SUATU PROSES YANG DIPERGUNAKANA OLEH BADAN SOSIAL TERTENTU UTK MEMBANTU INDIVIDU AGAR MEREKA DAPAT MEMECAHKAN MASALAHNYA.
}  REX SKIDMORE
     SCW MERUPAKAN SUATU PROSES UTK MEMBANTU INDIVIDU2 DLM MEMCAPAI SUATU PENYESUAIAN SATU SAMA LAIN SERTA PENYESESUAIAN ANTARA INDIVIDU DENGAN LINGKUNGAN SOSIALNYA.
}  JEANNETTE REGENSBURG
     MERUPAKAN SUATU METODA UTK MENGUKUR REALITAS KEMAMPUAN KLIEN DLM MENGHADAPI DAN MEMECAHKAN MASALAHNYA DAN PEKSOS BERUPAYA UTK MEMBANTU MENJELASKAN MASALAH YG DIHADAPI .
}  SWITHUN BOWERS
      SCW MERUPAKAN SUATU SENI DIMANA PENGETAHUAN2 ILMIAH TTG RELASI ANTAR MANUSIA SERTA KETERAMPILAN DLM HUB TSB DIGUNAKAN UTK MEMOBILISIR KEMAMPUAN INDIVIDU .
}  GORDON HAMILTON
     CIRI UTAMA DARI SCW ADALAH TUJUANNYA UTK MENGELOLA PELAYANAN2 PRAKTIS SERTA MEMBERIKAN KONSELING SEDEMIKIAN RUPA UTK MEMUNCULKAN SERTA MENJAGA KEKUATAN PSIKOLOGIS KLIEN
}  FLORENCE HOLLIS
     TITIK SENTRAL DARI SCW ADALAH PEMAHAMAN TENTANG “PERSON DALAM SITUASINYA” YAITU PERSON, SITUASI DAN INTERAKSI DIANTARANYA.
}  SMALLEY
      MERUPAKAN METODE UTK MENGIKUT SEERTAKAN KLIEN DLM PROSES PERTOLONGAN MELALUI PROSES RELASI.
KESIMPULAN
}  MERUPAKAN SUATU METODE UTK MEMBANTU INDIVIDU YANG DILANDASI OLEH PENGETAHUAN ILMIAH, PEMAHAMAN, DAN  PENGGUNAAN TEKNIK SECARA TERAMPIL YG DITUJUKAN UTK MEMECAHKAN MASALAH ATAU MENGEMBANGKAN POTENSI INDIVIDU DAN KELOMPOK SEMAKSIMAL MUNGKIN
}  METODE INI DILAKUKAN DGN DIDASARI OLEH SUATU PROSES RELASI BERSIFAT INDIVIDUAL, TATAP MUKA
}  MERUPAKAN SUATU METODE ILMIAH YG MENGGUNAKAN LANDASAN PEMAHAMAN PERILAKU MANUSIA YG BERASAL DARI ILMU PENGETAHUAN ILMIAH
}  MERUPAKAN SUATU SENI
}  MENGKOMBUNASIKAN ELEMEN2 PSIKOLOGIS MAUPUN SOSIAL DARI KELAYAN
}  KOMPONEN SOCIAL CASEWORK:
}  A. PERSON
}          SESEORANG YG MEMBUTUHKAN BANTUAN TERHADAP BEBERAPA ASPEK KEHIDUPAN SOSIAL EMOSIONALNYA DISEBUT KLIEN
}          
}          DUA TIPE KLIEN :
}          1. KLIEN SUKARELA, YAITU YG DATANG KEPADA PEKSOS 
}               ATAS KEHENDAK SENDIRI
}          2. KLIEN TERPAKSA, BAIK KRN DISERAHKAN OLEH YG
}               BERWENANG MAUPUN PEKERJA SOSIAL YG DIMINTA
}               UNTUK MENGONTRAK DAN MELAKUKAN TRANSAKSI
}               PADANYA.
}           DIKATAKAN KLIEN BILA SUDAH TERDAPAT KESEPAKATAN KERJA (KONTRAK) DG PEKERJA SOSIAL
         BEBERAPA PEMAHAMAN YG HARUS DIMILIKI OLEH PEKERJA SOSIAL DLM RANGKA MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU KLIEN :
  1. TINGKAH LAKU MANUSIA MEMILIKI TUJUAN
  2. TINGKAH LAKU MANUSIA TERGANTUNG PD FUNGSIONALITAS STRUKTUR KEPRIBADIAN (ID, EGO, SUPER EGO).
  3. STRUKTUR DAN KEBERFUNGSIAN KEPRIBADIAN MERUPAKAN PRODUK DARI PERALATAN KONSTITUSIONAL DAN PEMBAWAAN YG BERINTERAKSI SECARA TERUS MENERUS DG LINGK FISIK, PSIKOLOGIS, DAN SOSIAL
  4. SESEORANG PD FASE KEEHIDUPAN MERUPAKAN PRODUK DARI KETURUNAN, LINGK, DAN SUATU PROSES UTK BERUBAH.
  5. TINGKAH LAKU MANUSIA DLM PROSES TSB DIBENTUK DAN DINILAI OLEH HARAPAN LINGKUNGANNYA ATAS PERAN DAN STATUS YANG DISANDANGNYA.
  6. KLIEN SELALU MERUPAKAN SESEORANG DLM KEADAAN TERTEKAN
B.  PROBLEM
     MASALAH DAPAT TIMBUL KARENA ADANYA KEBUTUHAN,
     RINTANGAN, FRUSTRASI    =>  KETIDAKBERFUNGSIAN
     SOSIAL
     KLASIFIKASI MASALAH  (DOROTHY):
     MASALAH KEPRIBADIAAN, MASALAH LINGKUNGAN, DAN 
     MASALAH YG BERUPA KRISIS
     LIMA ASUMSI DASAR DARI SOCIAL CASE WORK:
  1. SETIAP INDIVIDU HRS DIPANDANG SBG SEORANG PERSON YG MEMILIKI HARGA DIRI DAN MARTABAT
  2. SETIAPPERILAKU (YG DITERIMA DAN YG TIDAK DITERIMA MASYARAKAT) MERUPAKAN EKSPRESI KEBUTUHAN SETIAP INDIVIDU
  3. SETIAP INDIVIDU MAMPU DAN BERSEDIA BERUBAH JIKA MENDAPAT BANTUAN YG CUKUP DAN TEPAT WAKTU
4.      JIKA BANTUAN YG DIBERIKAN SEBELUM MASALAH BERKEMBANG SEMAKIN SERIUS, MAKA TANGGAPAN KLIEN AKAN SEMAKIN BAIK
  1. KELUARGA MERUPAKAN KEKUATAN PEMBERI PENGARUH YG SANGAT PENTING DLM PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN TERUTAMA DLM FASE USIA DINI (SOPHIA ROBINSON)
C. PLACE
        TEMPAT KE MANA KLIEN DATANG UTK MINTA BANTUAN
        DISEBUT BADAN SOSIAL (SOCIAL AGENCY). JIKA BADAN SOSIAL TSB MEMBERIKAN BANTUAN BERUPA MATERIIL, PERUBAHAN SITUASIONAL, KONSELING, DAN BANTUAN PSIKOLOGIS ATAU KOMBINASI BANTUAN2 TSB ATAS DASAR ‘INDIVIDUALISED CASE BY CASE’ DLM PELAKSANAAN KERJANYA, MAKA BADAN TSB DISEBUT ‘SOCIAL CASE WORK AGENCY’
TIGA FAKTOR YG MEMBEDAKAN SETIAP BADAN SOSIAL:
  1. DILIHAT DARI SUMBER DUKUNGAN
  2. DILIHAT DARI SUMBER OTORITAS PROFESIONAL
  3. DILIHAT DARI FUNGSI KHUSUS SERTA BIDANG USAHANYA
LIMA CIRI UMUM LEMBAGA :
  1. DIBENTUK BERDASARKAN KEBUTUHAN DI MASYARAKAT UTK MENCAPAI TINGKAT KEBERFUNGSIAN SOSIAL
  2. PROGRAM KERJANYA SESUAI DG TUNTUTAN MASY.
  3. MEMILIKI STRUKTUR DAN JEJANG KOMANDO YG JELAS
  4. MERUPAKAN SUATU ORGANISME YG HIDUP DAN MAMPU BERADAPTASI THD PERUBAHAN2 LINGKUNGAN
  5. PEKSOS BEKERJA PD LEMBAGA TSB DIPENGARUHI OLEH KEBIJAKAN LEMBAGA, AKAN TETAPI DLM MEMBERIKAN PERTOLONGAN KEPADA KLIEN SECARA INDIVIDUALISASI
D. PROSES
     PROSES PERTOLONGAN DLM PRAKTEK PEKSOS SBB:
  1. ENGAGEMENT, INTAKE, DAN CONTRACT : MERUPAKAN TAHAP AWAL DLM PRAKTEK PERTOLONGAN, YAITU KONTAK AWAL ANTARA PEKSOS DG KLIEN YG BERAKHIR PD KESEPAKATAN UTK TERLIBAT DLM PROSES
  2. ASSESSMENT (PENGUNGKAPAN DAN PEMAHAMAN MASALAH), MERUPAKAN SUATU TAHAPAN UTK MEMPELAJARI MASALAH YG DIHADAPI KLIEN (PERNYATAAN MASALAH, ASESMEN KEPRIBADIAN, ANALISIS SITUASIONAL, PERUMUSAN SECARA INTEGRATIF, DAN EVALUASI)
  3. PLANNING, MERUPAKAN PEMILIHAN STRATEGI, TEKNIK DAN METODA, YANG DIDASARKAN PD PROSES ASESMEN MASALAH
  4. INTERVENTION, MERUPAKAN KEGIATAN UTK MENGHASILKAN PERUBAHAN BERENCANA DLM DIRI KLIEN DAN SITUASINYA
d.      EVALUATION, MERUPAKAN PENILAIAN TERHADAP PENCAPAIAN TUJUAN YG TELAH DITETAPKAN, SERTA MELIHAT KEMBALI KEMJUAN YG TELAH DICAPAI.
e.     TERMINATION, YG DILAKUKAN BILA TUJUAN TELAH
        TERCAPAI.
KOMPLEKSITAS PRAKTEK CASE WORK:
  1. MEMBANTU USAHA PEMECAHAN MASALAH YG DIHADAPI KLIEN DI DLM LENGKUNGAN HIDUPNYA
  2. MENINGKATKAN KAPASITAS KLIEN UTK PERTUMBUHAN SELANJUTNYA
KERANGKA PRAKTEK SCW :
1.  TUJUAN :
a.      MEMBANTU INDIVIDU DAN KLP UTK MENGIDENTIFIKASI DAN MEMECAHKAN MASALAH YG MUNCUL AKIBAT KONDISI YG TIDAK SESUAI ANTARA DIRINYA DG LINGKUNGANNYA
b.     MENGIDENTIFIKASI BIDANG2 POTENSIAL MUNCULNYA 
        KETIDAKSESUAIAN ANTARA INDIVIDU, KELOMPOK, DAN LI
        NGKUNGAN.
  1. MENGIDENTIFIKASI, MENEMUKAN, DAN MEMPERKUAT POTENSI INDIVIDU, KELOMPOK DAN MASYARAKAT
  1. ASUMSI NILAI DLM CASE WORK
  1. NILAI TTG HARGA DIRI DAN MARTABAT
  2. NILAI TTG KEUNIKAN INDIVIDU
  3. NILAI TTG KEMANDIRIAN (SELF DETERMINATION)
RINTANGAN PELAKSANAAN PROSES SCW :
  1. TIDAK TERSEDIANYA ALAT DAN SUMBER
  2. KETIDAK TAHUAN TTG CARA PEMECAHAN MASALAH
  3. KETIADAAN PEMILIKAN ENERGI FISIK DAN EMOSIONAL
  4. EMOSI TIDAK TERKENDALI
  5. MASALAH YG DIHADAPI SUDAH KRONIS SEHINGGA MENGUASAI FIKIRAN DLM BERTINDAK
  6. TIDAK TERBIASA MENYUSUN RENCANA YG SISTIMATIS
TUJUH PRINSIP DLM SCW (FELIX P. BIESTEK) :
  1. INDIVIDUALISASI. SETIAP INDIVIDU ADALAH UNIK.
  2. EKSPRESI EMOSIONAL.
  3. KETERLIBATAN EMOSIONAL SECARA TERKENDALI
  4. PENERIMAAN
  5. SIKAP TIDAK MENILAI
  6. MENENTUKAN DIRI SENDIRI
  7. KERAHASIAAN
METODE DAN TEKNIK PD FASE PERMULAAN :
  1. METODE :
  1. MENGADAKAN HUBUNGAN DG KLIEN
  2. MEMBANTU KLIEN UTK MENJELASKAN PERMASALAHAN
  3. MENOLONG KLIEN MEMFOKUSKAN KEBUTUHAN2
  4. MENYERAHKAN PARTISIPASI KLIEN DLM USAHA PEMECAHAN
  1. TEKNIK :
         RELATIONSHIP (RELASI), SUPPORT (DUKUNGAN), REASSURANCE (MENENANGKAN), CLARIFICATION (KLARIFIKASI), EXPLANATION (MENJELASKAN), SMALL TALK (PEMBICARAAN KECIL), VENTILATION (VENTILASI)
         TEKNIK INTERVIEW : SETTING (TEMPAT), PRIVACY (KERAHASIAAN), RELACTED (SANTAI).
DASAR PENGETAHUAN :
  1. PSIKOLOGI DINAMIK, PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN, STRUKTUR KEPRIBADIAN SERTA FUNGSINYA
  2. PSIKOLOGI (ID, EGO, SUPER EGO)
  3. TEORI PENGUBAHAN PERILAKU
  4. TEORI BELAJAR SOSIAL
  5. TEORI SOSIALISASI
  6. TEORI SISTEM